Jatuh Cinta (lagi)

Leave a Comment
Anda pernah jatuh cinta? Bagaimana rasanya tiap bertemu dengan orang yang Anda sukai? Bagaimana rasanya kalau sedang berjauhan dengan sang kekasih hati? Apa yang rela Anda korbankan untuk seseorang yang Anda harapkan?

Saya pernah jatuh cinta. Rasanya deg-degan tiap kali ingin bertemu dengan si dia. Tentunya berusaha tampil maksimal, berusaha mengetahui apa yang disukainya, dan selalu perhatian. Saat dia jauh rasanya ada yang kurang, seperti kosong. Rindu? Jelas. Segala media diupayakan agar bisa terus terhubung. Kalau lagi jatuh cinta, tanpa sadar saya mengorbankan banyak hal. Waktu lebih banyak tersita untuk dia, energi yang habis ketika bertengkar, dan bahkan mengubah diri hanya demi menyenangkannya. Mungkin Anda mengalami hal yang sama dengan saya?

Kalau dipikir-pikir, jika untuk seseorang yang 'ketemu gede' saja kita rela berkorban segitunya, bagaimana dengan pribadi yang menciptakan kita sedari awal? Pernahkah Anda jatuh cinta sama Tuhan? Dulu saya pernah. Sayangnya beberapa bulan belakangan ini saya sudah hilang kontak denganNya. Saya selalu berdoa sebelum makan, pergi ke gereja di hari Minggu, bahkan sempat ikut acara persekutuan di kampus. Tapi hati memang tak bisa berbohong. Hati saya kosong.

Beberapa bulan ini saya terlalu sibuk mencari kebahagiaan sendiri. Memperkaya diri dengan berbagai hal padahal Dia yang memberikan pengetahuan. Mencoba mencari kenyamanan bersama orang lain padahal Dia yang paling mengerti. Berkompromi dengan hal yang tidak Dia sukai. Saya lupa kalau menggantungkan harapan pada seseorang akan berujung pada kekecewaan. Saya lupa kalau Dialah sumber kebahagiaan itu. Saya lupa kalau bersamaNya lah saya merasa penuh.

Iya, saya rindu denganNya. Ternyata itulah cinta sejati, tak perduli seberapa lama terpisah, rasa itu akan memanggil kembali. Malam kemarin saya mencoba menghubungiNya lewat doa di malam hari. Agak canggung karena sudah sekian lama tak berbincang denganNya. Kalimat pertama yang keluar dari mulut saya adalah permintaan maaf. Mungkin Dia sudah bosan mendengarnya, berulang kali saya melakukan kesalahan yang sama lalu minta 'balikan' sama Dia. KasihNya memang tiada dua, entah berapa kali pula Dia mau menerima saya kembali. Sekarang saya sadar kalau saya selalu (dan akan selalu) ingin bersamaNya. Saat ini saya tengah berjuang mendapatkan hatiNya kembali. Iya, saya ingin jatuh cinta (lagi)!


Birmingham, 07 Oktober 2016
Ditemani flu, 02.02 AM
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar